Gua Boki Moruru yaitu salah satu tempat wisata alam yang unik di Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Gua ini mempunyai keindahan yang dibuat oleh alam sehingga gua ini sering dikunjungi traveler meskipun belum tersedia saluran yang gampang ke gua tersebut. Namun, selama perjalanan ke gua tersebut, Anda akan menikmati pemandangan yang indah. Sehingga tidak heran tempat ini sering dikunjungi oleh Wisatawan Mancanegara.
Untuk mencapai gerbang Gua Boki Moruru, sebaiknya Anda tempuh dengan cara menyusuri sungai Sageyen dengan menyewa bahtera ketinting, sebab disepanjang perjalanan kau sanggup menikmati kicauan burung di antara rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sepanjang pinggiran sungai. Perjalanannya sekitar 30 menit.
Sumber: R. Heru Hendarto |
Batu Susun
Di tengah perjalanan, dijumpai beberapa tempat yang dikeramatkan masyarakat Sagea. Salah satunya yaitu Batu Susun. Di sepanjang lokasi ini tersusun rapih kerikil warna warni yang sangat indah mulai dari dasar sampai ke bantaran kali. Konon di kerikil susun ini asal mula leluhur masyarakat Sagea yang berjulukan Lai Salama. Lai Salama yaitu seorang anak yang ditemukan dalam al-katif raja (piring makan yang besar) oleh sepasang suami istri Mantakway dan Sari ma Dago. Lai Salama lalu di beri gelar Ngofa Manyira oleh Sultan Tidore, Mansur yang singgah sesudah kembali dari ekspedisi ke Papua.
Asal Usul Nama Gua
'Boki Moruru' diambil dari nama seorang putri yang konon pernah bermukim di tempat ini. Boki Moruru berarti putri yang menghanyutkan diri. Menurut hikayat yang berkembang di masyarakat, di sungai Sageyen pernah ditemukan seorang putri dari kesultanan Tidore yang sedang mandi dan bermain-main sambil menghanyutkan diri mengikuti arus sungai Sageyen sampai ke hilir sungai. Namun hikayat ini tidak menjelaskan perihal asal-usul sang putri. Dia anak sultan siapa dan tahun berapa beliau pernah ada.
Setelah itu, Anda akan datang di depan pintu gerbang Gua Boki Moruru. Di depan pintu gerbang terdapat daratan yang diberi nama Buleu (sebutan daratan di tengah air) yang biasanya menjadi salah satu tempat peristirahatan pengunjung.
Sumber: Blog Kafka Maulana |
Sebelum memasuki gua, obor dipersiapkan dahulu sebagai penerangan ketika berada dalam gua. Kita sanggup melihat stalaktit dan stalagmit yang menghiasi gua ini dengan pilar-pilar yang besar dan mempunyai bentuk yang sangat unik. Bahkan Anda sanggup menemukan satu buah stalagmit yang bentuknya mirip orang yang dikenal masyarakat setempat sebagai “Batu Sembahyang”.
Sumber: Blog North Maluku |
Sayangnya ada beberapa bagian, sebab ulah pengunjung sehingga mereka menulis nama di tembok-tembok gua dengan lumpur yang mengurangi estetika gua ini. Semoga pengunjung ke depannya memiliki kesadaran untuk turut serta dalam menjaga keindahan gua ini.
Ketika memasuki gua sampai 7,8 km Anda akan menemukan semakin banyak ornamen-ornamen dan semakin indah ada yang berbentuk stupa dan candi bahkan ada yang berbentuk ibarat wajah insan dan hewan. Masyarakat mempunyai kepercayaan Gua Boki Moruru yaitu tempat kerajaan makhluk mistik (Jin Muslim).
Gua Boki Moruru sampai ketika ini belum diketahui berujung sampai dimana sebab di penggalan yang paling dalam lokasinya menyempit sehingga sulit dilewati orang. Gua ini terdapat aneka macam lorong-lorong.
Gua ini pernah di kunjungi oleh saudara pria dari Ratu Belanda, Welhelmina yang berjulukan Pangeran Benhard pada tahun 1937. Ini sanggup dibuktikan dengan goresan pena tangan di dinding gua yang bertuliskan nama Benhard dan tahun kunjungannya. Di tahun 1996 gua ini juga pernah dikunjungi oleh tim ekspedisi prancis yang meneliti gua ini tetapi mereka belum menemukan ujungnya.
Gua Boki Moruru berada di bersahabat desa Sagea, yakni sekitar 5 km. Jarak dari Ibu Kota Halmahera Tengah (Weda) ke Desa Sagea yaitu sekitar 55 km. Anda sanggup mencapai Desa Sagea dengan jalur darat ataupun jalur laut. Kondisi Jalur Darat masih kurang baik di daerah ini sehingga jikalau Anda memakai spead boat maka usang perjalanannya yaitu sekitar 1.5 jam. Sebaiknya Anda juga siapkan pakaian gelap ke tempat ini untuk menghindari noda yang melekat di baju, pemanis jangan lupa ditinggalin juga.
BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA
Halaman Berikutnya